Kamis, 24 November 2011

Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Umum

Pendidikan Agama Islam disekolah umum merupakan pendidikan agama yang paling pital dan perlu dilakukan secara maksimal, karena kebanyakan anak-anak bangsa ini berada dan bersekolah di sekolah umum. maka dari itu perlu pemerintah memaksimalkan perhatian kepada pembinaan pendidikan agama islam disekolah umum.
salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah membuat peraturan daerah (perda) tentang pengelolaan pendidikan agama Islam di sekolah. suatu rekomendasi yang perlu saya sampaikan disini adalah anak-anak yang tamatan sekolah dasar (SD) apabila hendak memasuki jenjang sekolah berikutnya harus sudah memiliki sertifikat atau ijazah bisa membaca Al-quran dan nilai praktek ibadahnya. selain itu fasilitas dan lingkungan sekolah yang mendukung pelaksanaan pendidikan agama demi membentuk karakter anak bangsa yang sangat kita cintai ini. 

Selasa, 22 November 2011

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMP)



PASCASARJANA  IAIN STS JAMBI
PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
Pertemuan Pertama: 
1. Melaksanakan transaksi Kontrak Belajar dengan mahasiswa tentang deskripsi matakuli-
    ah, tujuan umum, referensi, pokok-pokok bahasan, tugas-tugas belajar, pengukuran dan
    penilaian hasil belajar, hak dan kewajiban dosen-mahasiswa.
2. Menjelaskan dan bertanya jawab tentang kedudukan dan fungsi matakuliah ini pada Pro-
    gram Studi Manajemen Pendidikan, faktor-faktor lingkungan yang melahirkan SIM, per-
    alatan elektronik yang mendukungnya, dan pentingnya data empiris yang sistematis bagi
    sistem administrasi pendidikan.
      
Pertemuan ke-2:
Bertanya jawab tentang SIMP dalam hubungannya dengan UU Sisdiknas dan segala hal yang terkait dengan pengembangan pendidikan.

Pertemuan ke-3:
Topik I Dosen
Konsep Sistem Informasi Manajemen (Buku 9 bab 4)
Dilanjutkan dengan diskusi kelas dan dosen bertindak sebagai fasilitator dan moderator.

Pertemuan ke-4:
... mempresentasikan Topik 2
SIMP sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan menafsirkan keadaan atau perkem-bangan aspek-aspek pendidikan berdasar data empiris yang berkonsep.
Dilanjutkan dengan diskusi kelas dan dosen bertindak sebagai fasilitator dan moderator.

Pertemuan ke-5:
... mempresentasikan Topik 3:
Rancangbangun SIMP diturunkan dari landasan hukum, ketentuan organisasi, kebijaksa-naan, dan perencanaan, menurut lembaga/organisasi penyelenggara pendidikan tertentu, dan menurut waktu tertentu.
Dilanjutkan dengan diskusi kelas dan dosen bertindak sebagai fasilitator dan moderator.
     
Pertemuan ke-6:
... mempresentasikan Topik 4:
Prinsip dan teknik membuat rancangbangun SIMP berikut organisasi, alat-alat, dan keahli-an personalianya (Buku 8 bab 4).
Dilanjutkan dg diskusi kelas & dosen sebagai fasilitator dan moderator.

Pertemuan ke-7:
... mempresentasikanTopik 5:
Rancangbangun SIMP tentang siswa dan lulusan di suatu daerah tertentu.   
Seluruh mahasiswa membuat suatu rancangbangun topik ke-5 sebagai hasil pemikiran kritis sesuai prinsip dan teknik SIMP sebagaimana telah dikaji pada kajian topik ke-4.
Presentasi kelompok dilanjutkan dengan diskusi kelas dan dosen bertindak sebagai fasili-tator dan moderator.
       
Pertemuan ke-8: Ujian Tengah Semester

Pertemuan ke-9:
... mempresentasikan Topik 6:
Rancangbangun SIMP tentang Pendidik dan Tenaga Kependidikan di suatu daerah tertentu.   
Seluruh mahasiswa membuat suatu rancangbangun topik ke-6 sebagai hasil pemikiran kritis sesuai prinsip dan teknik SIMP sebagaimana telah dikaji pada kajian topik ke-4.
Presentasi kelompok dilanjutkan dengan diskusi kelas dan dosen bertindak sebagai fasili-tator dan moderator.
      
Pertemuan ke-10:
... mempresentasikan Topik 7:
Rancangbangun SIMP tentang Sarana dan Fasilitas pendidikan.
Seluruh mahasiswa membuat suatu rancangbangun topik ke-7 sebagai hasil pemikiran kritis sesuai prinsip dan teknik SIMP sebagaimana telah dikaji pada kajian topik ke-4.
Presentasi kelompok dilanjutkan dengan diskusi kelas dan dosen bertindak sebagai fasili-tator dan moderator.

Pertemuan ke-11:
... mempresentasikan Topik 8:
Rancangbangun SIMP tentang Biaya Pendidikan.
Seluruh mahasiswa membuat suatu rancangbangun topik ini sebagai hasil pemikiran kritis sesuai prinsip dan teknik SIMP sebagaimana  telah dikaji pada kajian topik ke-4.
Presentasi kelompok dilanjutkan dengan diskusi kelas dan dosen bertindak sebagai fasili-tator dan moderator.
       
Pertemuan ke-12:
... mempresentasikan Topik 9:
SIMP yang dikembangkan di Kankemenag Provinsi Jambi.
Presentasi kelompok dilanjutkan dengan diskusi kelas dan dosen bertindak sebagai fasili-tator dan moderator.
     
Pertemuan ke-13:
... mempresentasikan Topik 10:
SIMP yang dikembangkan di Kandinas Pendidikan Provinsi Jambi.
Presentasi Kelompok dilanjutkan dengan diskusi kelas dan dosen bertindak sebagai fasili-tator dan moderator.

Pertemuan ke-14:
... mempresentasikan Topik 11:
SIMP yang dikembangkan di Balitbang Pendidikan Nasional.
Presentasi kel. dilanjutkan dg diskusi kelas dan dosen sebagai fasili-tator dan moderator.

Pertemuan ke-15:
Dosen mempresentasikan Topik 12:
Teknologi Informasi dalam perspektif pembelajaran dan pendidikan.
Presentasi kelompok dilanjutkan dengan diskusi kelas dan dosen bertindak sebagai fasili-tator dan moderator.
           
Pertemuan ke-16: Ujian Akhir Semester
 

E.     TUGAS-TUGAS

 

1. Mahasiswa wajib berusaha menemukan buku rujukan dan memahami topik-topik perku-

    liahan dalam buku rujukan tersebut; 

2. Mahasiswa wajib memilih satu topik perkuliahan untuk dipresentasikan di kelas sebagai  
    bahan diskusi kelas;
3. Mahasiswa wajib menyerahkan semua tugas hasil kajian pustaka maupun hasil kajian       
    empirik yang telah ditentukan dengan tepat waktu.
4. Mahasiswa wajib menyerahkan tugas akhir, yaitu berupa rangkuman dari seluruh topik
    dalam susunan yang sistematis pada akhir perkuliahan berakhir;
5. Mahasiswa wajib mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS);
6. Mahasiswa wajib mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS).


F.     PENGUKURAN HASIL BELAJAR


1. Jumlah kehadiran, intensitas, dan kualitas keaktivan di kelas
2. Kualitas hasil/karya kajian pustaka atau kajian empirik yang disetorkan
3. Kualitas hasil ujian tengah semester
4. Kualitas hasil ujian akhir semester
5. Kualitas hasil/karya tugas akhir semester
6. Ketepatan waktu penyelesaian tugas-tugas.
                                             

                                   Jambi, 27 September  2011
                                                                  Dosen Pengampu,



                                                                     
Prof. Dr. H. Sjarkawi, M.Pd
NIP 19550601 198203 1003
                                No. HP 08127476513
                                        Telp. Rumah 0741-580067


Apa itu sistem?
Apa itu informasi?
Apa itu manajemen?                                   
Sistem informasi?
Sistem manajemen?
Sistem Pendidikan?
Sistem manajemen pendidikan?
Sistem informasi manajemen?
Manajemen informasi?
Manajemen informasi pendidikan?
Informasi manajemen pendidikan?
Sistem informasi manajemen?
Sistem informasi manajemen pendidikan?
Pendidikan sistem informasi manajemen?
Pendidikan informasi sistem manajemen?
Pendidikan manajemen sistem informasi?

SISTEM
a.  Sistem adalah seperangkat unsur yang saling berhubungan dan saling mem-pengaruhi dalam satu lingkungan tertentu (Ludwig, 1997).
b.  Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan (A. Rapoport, 1997).
c.   Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian yang saling mempengaruhi (L. Ackof, 1997).
d.  Sistem merupakan bagian-bagian yang beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai beberapa tujuan (Gordon B. Davis, 1995).
e.  Sistem yaitu sekelompok elemen yang terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan (Raymond McLeod, 2001).
f.    Menurut Ryans (1968) ”System is any identifiable assemblage of element (object, person, activities, information records, etc) which are interrelated by process or structure and which are presumed to function as an organizational entity generating an observable (or sometimes merely inferable) product”.
g.  William A. Shorde (1995) dalam bukunya Organization and Management menyebutkan ada sekitar enam ciri sebuah sistem, yaitu perilaku berdasarkan tujuan tertentu, keseluruhan, keterbukaan, terjadi transformasi, terjadi korelasi, memiliki mekanisme kontrol artinya terdapat kekuatan yang mempersatukan dan mempertahankan sistem yang bersangkutan.
h.  Menurut Budi Sutedjo (2002) sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan.

Sedangkan jenis sistem secara umum terdiri dari sistem terbuka dan sistem tertutup (Open-Loop and Closed-Loop System). Sistem terbuka adalah sistem yang tidak memiliki sasaran, pengendalian mekanis, dan umpan balik. Sedangkan sistem yang tertutup, yaitu sebuah sistem yang memiliki sasaran, pengendalian mekanis, dan umpan balik (Raymond McLeod, Jr., 2001). Kedua jenis sistem ter-sebut dapat dilihat dalam gambar di bawah ini:

Gambar 1.1 Open-Loop System (sistem terbuka)

Sumber: Raymond McLeod Jr., 2001; p:8

Gambar 1.2 Closed-Loop System (sistem tertutup)

Dari kedua jenis sistem tersebut dapat dibedakan secara jelas bahwa sistem terbuka tidak memiliki sasaran, kontrol mekanis, maupun umpan balik. Sebaliknya, untuk jenis sistem tertutup masing-masing memiliki sasaran yang jelas, pengen-dalian mekanis, dan umpan balik.
Sistem informasi merupakan kumpulan komponen dalam sebuah organisasi atau lembaga yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran infor-masi. Keandalan suatu sistem informasi dalam sebuah lembaga/organisasi terle-tak pada keterkaitan atar komponen yang ada sehingga dapat menghasilkan alir-an informasi yang berguna, akurat terpercaya, detail, cepat, relevan bagi kepen-tingan lembaga tersebut.

INFORMASI

Saat ini kita sedang berada pada era informasi, hal ini berarti bahwa in-formasi sudah menyentuh seluruh segi kehidupan baik individual, kelompok, mau-pun organisasi. Di tingkat individu aneka ragam informasi dibutuhkan seperti kebutuhan akan pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan, maupun jenis produk atau jasa lainnya.
Adapun pengertian tentang informasi, yaitu data yang telah diproses ke da-lam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi penerima dan memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan saat ini maupun saat men-datang (Gordon B. Davis, 1995).
Sedangkan informasi menurut Budi Sutedjo (2002:168) merupakan hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi ben-tuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan dan dibu-tuhkan dalam pemahaman fakta yang ada.
Informasi yaitu sebuah pernyataan yang menjelaskan suatu peristiwa (suatu objek atau konsep) sehingga manusia dapat membedakan sesuatu dengan lain-nya (Samuel Elion, 1992). Informasi merupakan kumpulan data yang telah diolah, baik bersifat kualitatif maupun kuantitatif dan memiliki arti lebih luas.

MANAJEMEN

Secara luas orang sudah banyak mengenal tentang istilah manajemen, hakikat manajemen secara relatif, yaitu bagaimana sebuah aktivitas bisa berjalan lebih teratur berdasarkan prosedur dan proses.
Secara umum dikatakan bahwa manajemen merupakan proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaat-an sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya (George R. Terry, 1997).
Definisi lain menyatakan bahwa manajemen merupakan proses perencana-an, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan antar anggota organisasi dengan menggunakan seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Stoner AF, 1998).
Pada dasarnya dalam proses penggunaan sistem informasi, seorang mana-jer sebelumnya harus memahami posisi dari hierarki/tingkatan manajemen dimana dia berada, sebagaimana dikemukakan oleh Raymond McLeod, Jr. (2001) bahwa tingkatan manajerial terdiri dari Strategic Planning (Top Management), Manage-ment Control Level (Middle Management), dan Operational Control Level (Lower Management). Posisi tersebut sangat berpengaruh terhadap sumber dan bentuk informasi yang dibutukan oleh seorang manajer (pimpinan) sebagai bahan proses pengambilan keputusan. Sumber dan bentuk informasi yang dibutuhkan oleh seo-rang manajer berdasarkan hierarkinya dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.

Sumber: Raymond McLeod Jr., 2001; P:12

Gambar 1.3 Sumber Informasi yang dibutuhkan setiap tingkatan manajemen
Sumber: Raymond McLeod Jr., 2001; P:12

Gambar 1.4 Bentuk Informasi yang dibutuhkan setiap tingkatan manajemen

Sumber informasi yang dibutuhkan oleh seorang manajer atau pimpinan lembaga pendidikan yang menduduki posisi paling atas cenderung lebih banyak dari luar organisasi/ lembaga pendidikan tersebut. Semakin rendah tingkat mana-jerial seseorang maka lebih banyak dibutuhkan sumber informasi dari internal organisasi atau lembaga pendidikan yang bersangkutan. Dengan demikian, pim-pinan lembaga pendidikan yang menduduki posisi top manajemen semakin ba-nyak untuk mencari sumber informasi dari eksternal organisasi. Hal ini diperlukan untuk pengembangan organisasi, komparasi dengan lembaga pendidikan yang ada, mencari strategi baru untuk inovasi demi peningkatan kapabilitas organisasi. Dengan demikian, lembaga pendidikan yang dipimpinnya memiliki daya saing yang tinggi untuk mempertahankan eksistensi di masa mendatang.
Adapun bentuk informasi yang dibutuhkan oleh seorang pimpinan lembaga pendidikan yang mennduduki posisi paling atas (manajemen tingkat atas) cende-rung bentuk informasi yang diterima lebih singkat karena kemampuan pimpinan pada posisi top manajemen diharapkan memiliki kemampuan yang tinggi dalam menerjemahkan bentuk informasi yang berasal dari eksternal maupun internal lembaga pendidikan tersebut. Misalnya bentuk penyampaian informasi antar pim-pinan cukup membuatkan disposisi. Semakin rendah posisi manajerial seseorang, bentuk informasi harus lebih terperinci karena kemampuan menerjemahkan infor-masi manajement tingkat menengah maupun tingkat bawah lebih kearah opera-sional lembaga pendidikan tersebut sehingga bentuk informasi harus lebih jelas dan detail misalnya instruksi atau pemberitahuan kepada para kayawan.

PENDIDIKAN

Para ahli sama-sama mengarah pada suatu tujuan tertentu tetapi mereka masih belum seragam dalam mendefinisikan istilah pendidikan. Driyarkara (1980) mengatakan bahwa pendidikan itu adalah memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia muda ke taraf mendidik.
Dalam Good, Carter V (1959) dinyatakan bahwa pendidikan adalah (1) pro-ses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap, dan tingkah laku lainnya da-lam masyarakat tempat mereka hidup; (2) proses sosial yang terjadi pada orang yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khu-susnya yang datang dari sekolah) sehingga mereka dapat memperoleh perkem-bangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal. Pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-per-ubahan yang sifatnya permanen dalam tingkah laku, pikiran, dan sikapnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989), pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (proses, per-buatan, dan cara mendidik).
Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 ayat (1): Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Crow and Crow (1960) berpendapat: Modern educational theory and practice not only are aimed at preparation for future living but also are operative in determining the patern of present, day by-day attitude and behavior. Pedidikan tidak hanya dipandang sebagai sarana untuk persiapan  hidup yang akan datang tetapi juga untuk kehidupan sekarang yang dialami individu dalam perkembang-annya menuju ke tingkat kedewasaannya. Berdasarkan pengertian tersebut maka pendidikan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.    Pendidikan mengandung tujuan, yaitu kemampuan untuk berkembang sehing-ga bermanfaat untuk kepentingan hidup.
b.    Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan melakukan usaha yang terencana dalam memilih isi (materi), strategi, dan teknik penilaian yang sesuai.
c.    Kegiatan pendidikan dilakukan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat (formal dan nonformal).
Oleh karena itu, menurut Sihombing (2002:10) pendidikan mengandung pokok-pokok penting sebagai berikut.
1.    Pendidikan adalah proses pembelajaran
2.    Pendidikan adalah proses sosial
3.    Pendidikan adalah proses memanusiakan manusia
4.    Pendidikan berusaha mengembangkan kemampuan, sikap dan perilaku positif
5.    Pendidikan merupakan perbuatan atau kegiatan sadar
6.    Pendidikan memiliki dampak pada lingkungan
7.    Pendidikan berkaitan dengan cara mendidik
8.    Pendidikan tidak berfokus pada pendidikan formal
Secara total pendidikan merupakan suatu sistem yang memiliki kegiatan yang cukup kompleks, meliputi berbagai komponen yang berkaitan satu sama lain. Jika menginginkan pendidikan terlaksana secara teratur, berbagai elemen (kom-ponen) yang terlibat dalam kegiatan pendidikan perlu dikenali terlebih dahulu. Untuk itu diperlukan pengkajian usaha pendidikan sebagai suatu sistem yang da-pat dilihat secara mikro dan makro. Secara mikro pendidikan dapat dilihat dari hubungan elemen peserta didik, pendidik, dan interaksi keduanya dalam usaha pendidikan. Adapun secara makro menjangkau elemen-elemen yang lebih luas. Tinjauan pendidikan secara mikro dapat dilihat dalam gambar yang menghubung-kan elemen pokok dalam usaha pendidikan (lihat Gambar 1.5)

Gambar 1.5 Tinjauan Mikro Sistem Pendidikan
Berdasarkan tinjauan mikro peserta didik dan pendidik merupakan elemen sentral. Pendidikan untuk kepentingan peserta didik mempunyai tujuan dan untuk mencapai tujuan ini ada berbagai sumber dan kendala. Dengan memperhatikan berbagai sumber dan kendala, ditetapkan bahan pengajaran dan diusahakan berlangsungnya proses untuk mencapai tujuan. Proses ini menampilkan hasil belajar. Hasil belajar pelu dinilai dan dari hasil penilaian dapat merupakan umpan balik untuk mengkaji kembali berbagai elemen. Keseluruhan elemen ini tidak terlepas dari pengetahuan, teori, maupun model pendidikan yang telah dimiliki, disusun, dan diujicobakan oleh para ahli.
Berbagai elemen sistem pendidikan perlu dikenali secara mendalam sehing-ga dapat difungsikan dan dikembangkan. Dalam hal ini penting dikuasai pende-katan sistem untuk mengkaji masalah dan kelemahan yang ada dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dengan demikian, akan tampak peninjauan seca-ra mikro maupun makro berdasarkan pendekatan sistem yang dapat mengha-silkan keputusan dan upaya untuk memperbaiki sistem, sebagian atau keselu-ruhan, secara bertahap atau sekaligus. Keputusan ini dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan secara optimal, produktif, efektif, dan efisien.
Tinjauan makro sistem pendidikan menyangkut berbagai hal. H.P. Coombs (1968) menggambarkan sistem pendidikan secara makro melalui dua diagram (Gambar 1.6 dan 1.7).

Gambar 1.6 Diagram Komponen Pokok Sistem Pendidikan

Text Box: SISTEM  PENDIDIKAN
Gambar 1.7 Interaksi antara Sistem Pendidikan dan Lingkungan
Perlu diperhatikan bahwa Gambar 1.7 belum memperlihatkan keseluruhan yang perlu diperhatikan dalam sistem analisis. Diagram tersebut memperlihatkan komponen pokok yang lepas dari lingkungan. Input dan output mestinya memiliki keterkaitan dengan unsur yang ada dalam masyarakat. Hal ini akan mengungkap-kan berbagai kendala yang membatasi fungsi sistem. Pada akhirnya produktivitas sistem tersebut berperan untuk masyarakat. Oleh karena itu, pada Gambar 1.7 berbagai input ganda yang berasal dari masyarakat diikuti output ganda untuk masyarakat yang akhirnya memberikan dampak yang berlainan.
Dari Gambar 1.8 berikut terlihat bahwa sebuah sistem pendidikan dapat di-bentuk berdasarkan tingkatan operasional maupun lingkungan dimana sistem tersebut dapat dibentuk.
Pendekatan sistem itu dipandang sebagai gaya manajerial (managerial style). Dalam hubungan ini aplikasi sistem terhadap proses manajemen dan pro-ses pendidikan dalam wadah keorganisasian yang menjelaskan tentang adanya model umum dari sebuah sistem. Model umum sebuah organisasi sebagai suatu sistem adalah menuntut adanya komponen input, transformasi (proses), dan output. Dengan demikian, pendekatan sistem dalam manajemen dan organisasi (pendidikan) sebagai suatu metode yang terkait erat dengan usaha-usaha peme-cahan masalah pendidikan yang kompleks. Hal ini dijalankan dengan memadukan berbagai unsur yang ada dengan menggunakan berbagai metode sehingga pro-ses yang dilalui benar-benar dapat menunjang pencapaian tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
Gambar 1.8 Bagan Pembentukan Sistem Pendidikan Berdasarkan Tingkatannya

Arah pendidikan berusaha mengembangkan potensi individu agar mampu berdiri sendiri. Untuk itu individu perlu diberi berbagai kemampuan dalam pengem-bangan berbagai hal, seperti konsep, prinsip, kreativitas, tanggung jawab dan keterampilan. Dengan kata lain, perlu mengalami perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan lingkungan sosial yang akan berpengaruh terhadap perkembangan indi-vidu. Melalui pendidikan dapat dikembangkan suatu keadaan yang seimbang an-tara perkembangan aspek individual dan aspek sosial. Aspek lain yang dikem-bangkan adalah kehidupan beretika. Hanya manusia yang dapat menghayati dan memahami norma dan nilai dalam kehidupa sehingga manusia dapat membe-dakan baik dan buruk. Aspek lain dalam kehidupan manusia adalah aspek religius (agama) dalam hubungannya dengan Tuhannya, yang dapat dihayati dan diamal-kan ajarannya sesuai dengan agama masing-masing, semua itu dapat terwujud melalui kegiatan pendidikan.
Tujuan pendidikan yang secara formal tercantum dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara Tahun 1993 dijelaskan bahwa kebijakan pembangunan sektor pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu ma-nusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, memiliki etos kerja, profesional, bertanggung jawab, produktif, serta sehat jasmani dan rohani dengan empat indikator tujuan berikut.
1.    Hubungan dengan Tuhannya ialah beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.    Pembentukan pribadi mencakup berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, dan kreatif.
3.    Bidang usaha mencakup terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan produktif.
4.    Kesehatan yang mencakup kesehatan jasmani dan rohani.

Dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah proses sosial dalam memanu-siakan manusia melalui pembelajaran yang dilakukan dengan sadar, baik secara terencana maupun tidak. Proses pendidikan bukan hanya apa yang disebut de-ngan transfer of knowledge, transfer of value, transfer of skill, namun totalitas kegiatan yang dapat memanusiakan manusia sehingga mampu menjadi individu yang mampu mengembangkan dirinya dalam menghadapi dan memecahkan ber-bagai permasalahan dalam kehidupan.
Setelah membahas berbagai pengertian mengenai unsur sistem informasi manajemen pendidikan maka akan dikemukakan pengertian sistem informasi manajemen secara umum.


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN

Setelah membahas mengenai sistem informasi manajemen pendidikan secara parsial, kemudian akan dikemukakan beberapa sistem informasi mana-jemen secara umum menurut beberapa ahli berikut.
Gordon B. Davis, 1995 menyatakan bahwa sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan proses pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Soetedjo Moeljodihardjo, 1992 berpendapat bahwa sistem informasi mana-jemen yaitu suatu metode yang menghasilkan informasi yang tepat waktu (timely) bagi manajemen tentang lingkungan eksternal dan operasi internal sebuah organisasi, dengan tujuan untuk menunjang pengambilan keputusan dalam rangka memperbaiki perencanaan dan pengendalian.
Menurut Komarudin, 1997, sistem informasi manajemen adalah suatu sistem informasi yang meungkinkan pimpinan organisasi mendapatkan informasi dengan kuantitas dan kualitas yang tepat untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Menurut Robert W. Holmes, 1992, sistem informasi manajemen adalah sis-tem yang drancang untuk menyajikan informasi pilihan yang berorientasi kepada keputusan yang diperlukan oleh manajemen guna merencanakan, mengawasi, dan menilai aktivitas organisasi yang dirancang dalam kerangka kerja yang menitikberatkan pada perencanaan keuntungan, perencanaan penampilan, dan pengawasan pada semua tahap.
Robert G. Murdick, 1995, mendefinisikan sistem informasi manajemen sebagai proses komunikasi dimana input direkam, disimpan, dan diambil kembali untuk menyajikan keputusan yang berbentuk output mengenai perencanaan, pengoperasian, dan pengendalian.
Menurut Joseph F. Kelly, 1990, sistem informasi manajemen merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang berlan-daskan komputer yang menghasilkan kumpulan penyimpanan, perolehan kembali, komunikasi, dan penggunaan data untuk tujuan operasi manajemen yang efisien, dan bagi perencanaan bisnis.
Menurut Raymond McLeod, Jr., 2003, sistem informasi manajemen yaitu sebuah sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi untuk kebutuhan bagi pemakainya.
James A.F. Stoner, 1992, menyatakan bahwa sistem informasi manajemen yaitu metode yang formal yang menyediakan bagi pihak manajemen sebuah infor-rmasi yang tepat waktu, dapat dipercaya, untuk mendukung proses pengambilan keputusan bagi perencanaan, pengawasan, dan fungsi operasi sebuah organisasi yang lebih efektif.
Dengan demikian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka men-dukung proses pengambilan keputusan bidang pendidikan.
Pengertian lain Sistem Informasi Manajemen Pendidikan yaitu suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen (perencanaan, penggerakan, pengorgani-sasian, dan pengendalian) dalam lembaga pendidikan.
Sistem informasi manajemen pendidikan saat ini baru sebatas wacana, diharapkan pada waktu yang tidak terlalu lama Sistem Informasi Manajemen Pen-didikan ini tidak sebatas wacana tetapi sudah mengarah pada aplikasi yang betul-betul menunjang kegiatan dunia pendidikan pada umumnya. Untuk mene-rapkan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan yang terpadu dan memiliki kapabilitas dalam mendukung keberhasilan dunia pendidikan yang signifikan, diperlukan ke-seimbangan sumber daya yang tersedia antara ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dalam mengoperasikan teknologi informasi seperti komputer dan ketersediaan dana untuk pengadaan perangkat komputer yang sudah semakin canggih. Oleh karena itu, dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan yang memiliki nilai tambah, betul-betul mem-butuhkan persiapan yang sangat matang sehingga harapan untuk mengap-likasikan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dapat terwujud sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan yang dituntut masyarakat lebih marketable dan sellable. Di lain pihak informasi yang dapat disajikan oleh Sistem Informasi Manajemen Pendi-dikan nantinya akan memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam proses pengambilan keputusan bidang pendidikan, seperti informasi kebutuhan tenaga kependidikan, informasi jumlah lembaga pendidikan dari mulai tingkat dasar, me-nengah, maupun pendidikan tinggi. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan di-harapkan sangat bermanfaat tidak hanya bagi para pengambil keputusan bidang pendidikan, tetapi sangat berguna bagi masyarakat sebagai salah satu subsistem dan control society, terutama dalam proses operasional lembaga pendidikan dan penyajian kualitas jasa pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan.



                                     

Rabu, 09 November 2011

Ujian MID Semester SIMP

Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Pendidikan yang dikelola oleh Bapak Prof.Dr.Sjarkawi, M.Pd melaksanakan ujian MID Semester tahun 2011 dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Pengisian jawaban soal dapat dilakukan di rumah "teks home"
2. Jawaban ditulis tangan (jangan diketik)
3. Dikumpulkan satu minggu sejak diberikan soal terhing dari tanggal 8-11-2011
4. Hal-hal yang tidak jelas dapat menghubungi 085266769583
5. Soal dapat di Download disini

Terima Kasih