Rabu, 25 Mei 2011

Kreteria Guru Pendidikan Agama Islam

Semakin maju suatu masyarakat, semakin dirasakan pentingnya sekolah dan pendidikan secara teratur bagi pertumbuhan dan pembinaan anak dan generasi muda pada umumnya. Pada zaman primitif atau dalam masyarakat yang sangat sederhana, seperti mereka yang hidup di hutan, di pulau terpencil, atau di tempat yang belum mengenal kemajuan sama sekali, memang sekolah tidak diperlukan oleh orangtua, karena mereka secara tidak sengaja akan melatih anak-anaknya dari kecil mengikuti jalan hidupnya, keyakinan agamanya dan keterampilan sederhana yang dimilikinya, misalnya ke sawah, ladang, mencari kayu atau menangkap ikan. Adat istiadat, sopan santun yang berlaku dalam lingkungan, dipelajari oleh anak secara alamiah, dengan meniru, mencoba atau melatih diri tanpa tuntunan yang pasti.
Kehidupan dan pertumbuhan anak yang seperti itu tidak dapat dipertahankan lagi, karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang sebegitu jauh, sehingga kepandaian dan keterampilan tidak mungkin lagi berpindah dari generasi tua kepada generasi muda melalui pengalaman hidup dengan orangtua saja, akan tetapi oleh orang yang mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk itu, yaitu guru. Semakin tinggi tingkat sekolah, semakin banyak bidang ilmu dan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru, sehingga seorang guru tidak akan mampu menguasai segala macam ilmu dan kepandaian, maka perlu ada keahlian dan orang-orang yang mendalami masing-masing ilmu tersebut.
Salah satu bidang ilmu pengetahuan yang didapatkan sejak tingkat sekolah dasar hingga menengah atas ialah Pendidikan Agama. Di dalamnya terdapat banyak cabang, seperti Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Agama Kristen, Pendidikan Agama Katolik, Pendidikan Agama Budha dan Pendidikan Agama Hindu, di mana bidang-bidang Pendidikan Agama tersebut diajarkan dengan bergantung kepada agama yang dipeluk oleh sang peserta didik. Bila peserta didik beragama Islam maka ia akan mendapatkan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam. Bila peserta didik beragama Kristen maka ia akan mendapatkan materi pelajaran Pendidikan Agama Kristen. Demikian seterusnya.
Seluruh mata pelajaran di atas tentunya memerlukan guru sebagai pihak yang berwenang memberikan pelajaran. Oleh karena itu dalam penelitian kali ini kami akan memfokuskan penelitian pada kriteria guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang profesional. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan bagaimanakah guru PAI yang profesional itu. Selengkapnya KLIK DISINI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar